Makalah Laporan Hasil Study tour Museum Dirgantara Mandala



LAPORAN
HASIL STUDY TOUR DI OBJEK MUSEUM DIRGANTARA MANDALA

Ditulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun pelajaran 2014 – 2015


Oleh
Kelompok IV
1.      Dea Istiqomah Yusuf
2.      Dittia Lisma Mutiara
3.      Gina A
4.      Gina
5.      Laela Komalasari
6.      Larasati Artenisia
7.      Luthfia Fauzyah
8.      Siti Puput Hermawati





PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 CIAMIS
Jln.Jendral Sudirman 241 Telepon 771379 Ciamis

2015




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan karya tulis ini.

            .Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang berperan dalam penulisan laporan ini :
1.      Bapak AGUS YUDHONO,S.Pd.,M.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciamis
2.      Ibu SRI SUPRIATIN,S.Pd , Ibu Hj.IPAH ROSTIPAH,S.Pd , Bapak JAHIDIN,S.Pd selaku Guru mata pelajaran bahasa Indonesia
3.      Ibu NANA HANAFIAH,S.Ag selaku Wali kelas VIII-A , Ibu ELA KANTINI,S.Pd selaku Wali kelas VIII-B , Ibu AIDA FATHIYA,S.Pd selaku Wali kelas VIII-C , Bapak JAHIDIN,S.Pd selaku wali kelas VIII-F

Didalam karya tulis ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan. Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna , oleh karena itu kritik dan saran yangsifatnya membangun akan kami terima dengan senang hati.




                                                                                           Ciamis , 25 Januari 2015





                                                                                                        Penulis











DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................2
Daftar isi ........................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan.......................................................................................4
1.1    Latar Belakang.....................................................................................4
1.2    Tujuan ..................................................................................................4
Bab 11 Isi........................................................................................................
2.1  Pengertian Museum Dirgantara Mandala.........................................5
2.2  Maksud san Tujuan Dibangunnya Museum Diegantara..................5
2.3  Sejarah Museum Dirgantara...............................................................5
2.4  Letak Museum Dirgantara..................................................................8
2.5  Fasilitas Museum Dirgantara..............................................................8
2.6  Pengelola Museum Dirgantara...........................................................10
2.7  Penyesuaian tiket..................................................................................11
Bab III PENUTUP .....................................................................................12
3.1  Kesimpulan......................................................................................12
3.2  Saran.................................................................................................12
Daftar Pustaka .............................................................................................13
Lampiran .....................................................................................................14













BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
Di Indonesia terdapat banyak museum tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, Museum Dirgantara Mandala adalah salah satunya. Berbeda dengan museum-museum perjuangan yang lain, di museum ini dipamerkan berbagai jenis pesawat terbang yang pernah dimiliki Indonesia, khususnya TNI AU. Selain itu, di museum yang berlokasi di Yogyakarta ini, terdapat pula diaroma-diaroma perjuangan bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Museum Dirgantara Mandala merupakan satu-satunya Museum Pusat TNI AU. Pengelolaanya pun langsung ditangani oleh TNI AU itu sendiri. Tidak banyak yang mengetahui keberadaan Museum ini, termasuk siswa-siswi SMP Negeri 2 Ciamis sendiri, hanya sebagian kecil yang mengetahuinya. Maka dengan diadakannya karya wisata ini diharapkan siswa-siswi dapat mengenal lebih dekat tentang kedirgantaraan Indonesia sehingga timbul rasa kebanggaan terhadap bangsa yang ternyata memiliki banyak peninggalan sejarah yang tidak kalah hebatnya dengan negara-negara lain.
        Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam,budaya, gedung dan benda-benda peninggalan bersejarah sangat berharga bagi sarana pendidikan sehingga sebagai warga negara harus mampu menjaga dan melestarikannya. Benda-benda peninggalan bersejarah di Indonesia disimpan dan dilestarikan di museum. Salah satu museum yang ada di Indonesia adalah Museum Dirgantara Mandala di Jogyakarta yang memiliki peran cukup besar dalam pendidikan.
       Jogyakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mempunyai kekayaan alam yang cukup melimpah , warisan budaya yaitu tempat bersejarah diantaranya candi Borobudur , candi parambanan, museum jogya kembali dan Museum Dirgantara Mandala. Museum Dirgantara terdapat banyak sekali peninggalan bersejarah yang sangat bermanfaat bagi dunia pedidikan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “ Peranan Museum Dirgantara Mandala Terhadap Ilmu Pengetahuan “.

1.2              Tujuan

1.2.1        Untuk memberi tahukan kepada pelajar atau masyarakat umum,bahwa museum  Mandala adalah museum terbesar dan terlengkap mengenai sejarah keberadaan TNI-AU di Indonesia.

1.2.2        Untuk memberi tahukan kepada pelajar atau masyarakat umum bahwa Museum Dirgantara Mandala dapat digunakan sebagai museum dan telah dilakukan beberapa kali renovasi dalam rangka penyempurnaan sehingga menjadi tempat yang layak sebagai sebuah museum.


BAB II
ISI

2.1     Pengertian Museum Dirgantara Mandala
                    Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

2.2     Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara Mandala
2.2.1Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati     peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo.
2.2.2 Tujuan didirikan Museum Dirgantara Mandala adalah sebagai berikut :
1.    Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan TNI-AU serta pengorbanan para pendahulu, pejuang dan pahlawan udara membina dan merintis angkatan udara RI / TNI khususnya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan negra dan bangsa indonesia perlu dilestarikan.
2.    Dalam rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan pendokumentasian tersebut perlu direalisasikan dalam bentuk visualisasi bukti sejarah agar dapat diterima, dihayati dan diamalkan oleh generasi penerus.
2.3 Sejarah Museum Dirgantara Malanda

                                  Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0IL3yz7Cs7vwhcb0jLB4odtmKStmsDDrHE5jT8Ac6WmjbcZfvde8dc837ApZsPcAzhlq4bvavfB7SBDesbd97xyw2nb1I-0GYmiYqxmShE4hJbzY00IoJRmK4THeatvzIKh1-7fycQRd/s400/au_resize.jpg

  Dari Bandara Adisutjipto menuju museum kurang lebih 3 km, dapat  menggunakan taksi atau kendaraan umum/bus-colt menuju ke Yogya, dengan cek point SD Angkasa.
2.5 Fasilitas Museum Dirgantara Mandala
Pameran museum merupakan suatu sistem penyajian koleksi atau suatu kegiatan teknis penataan koleksi pada suatu ruang pameran tetap maupun tidak tetap yang dapat diatur berdasarkan suatu sistem tertentu sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis, komunikatif, informatif dan edukatif. Tujuan umum dari pameran ini adalah untuk memberikan informasi yang cukup tentang benda-benda koleksi kepada pengunjung. Tujuan utama dari tata pameran adalah bahwa pameran harus dapat berkomunikasi dengan publik pengunjungnya. Penyelenggaraan pameran harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, intelektual dan emosional dari publiknya.
Mengingat bahwa tidak semua koleksi yang mendukung bukti sejarah dipamerkan pada satu ruang, maka koleksi tersebut dikelompokkan pada beberapa ruang. Peristiwa yang memiliki bukti berupa gambar, divisualisasikan dalam bentuk diorama yang bersifat imajiner. Berbagai jenis koleksi berusaha untuk dikumpulkan, dirawat dan dipamerkan mulai dari pesawat terbang, pakaian, dan tanda pangkat, foto-foto, alat komunikasi, senjata, dan beberapa visualisasi peristiwa melalui diorama serta koleksi-koleksi lainnya. Koleksi yang telah terkumpul digelar dan dipamerkan di dalam museum, masing-masing ruangan memiliki nama sebagai berikut :
  • Ruang Utama, memuat koleksi lambang TNI-AU beserta jajarannya, Para Pahlawan Nasional dari TNI- AU, foto Kepala Staf TNI AU dan para tokoh penerima Bintang Swa Bhuwana Paksa, serta tanda-tanda kehormatan militer.
  • Ruang Kronologi, yang menggambarkan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI-AU mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945.
  • Ruang Seragam TNI AU, di ruangan ini memuat Berbagai seragam yang pernah digunakan TNI AU sejak tahun 1945 hingga saat ini.
  • Ruang Kotama dan Ruang Kasau, memuat koleksi dan benda-benda yang berkaitan denagan Kotama di ajaran TNI-AU, diantaranya; Korpaskhasau, Kodikau, AAU, Seskoau, Koharmatau, Koopsau, Kohanudnas dan perkembangan Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara serta barang-barang dan benda yang pernah dipakai oleh Para Mantan Kasau.
  • Ruang Alutsista, memuat koleksi alat utama system senjata udara yang pernah digunakan oleh TNI-AU dari tahun 1945 hingga tahun 1970-an berupa pesawat, radar, peluru kendali dan roket.
  • Ruang Diorama ,menampilkan perkembangan dan berbagai kegiatan TNI AU, serta SKSD Palapa .
  • Ruang Minat Dirgantara, memuat tentang lambang-lambang skadron udara dan jenis pesawat pendukungnya, Pesawat Starlite serta koleksi buku-buku terbitan TNI-AU.
Pada halaman gedung dipajang pesawat Tupolev TU-16 B KS, UF 1 Albatros, PBY-5A Catalina dan peluru kendali SA-75, pesawat A-4 Skayhawk dan Pesawat OV-10 Bronco yang merupakan koleksi pesawat terbaru dipajang di depan gedung museum pada bulan Januari 2011.

Description: http://tni-au.mil.id/sites/default/files/sejarah/museum%206.jpg
NAS 332 Super Puma
Dalam rangka melengkapi fasilitas museum sebagai sarana penunjang serta untuk lebih meningkatkan penanaman minat dirgantara pada generasi penerus, dibangun Mini Teater yang telah diresmikan oleh Kepala Staf Anagkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat S. IP pada tanggal 27 Januari 2011.  Mini theater merupakan salah satu fasilitas teknologi informasi dan multi media untuk memberikan informasi kepada para pengunjung melalui pemutaran film tentang berbagai hal terkait kedirgantaraan. Mini Theater bertujuan untuk menampilkan tayangan sejarah secara lebih menghibur, mendidik, informatif, sehingga diharapkan dapat mendorong animo masyarakat mengunjungi museum.
Museum yang di buka setiap hari mulai pukul 08.30 s/d 15.00 tersebut memiliki berbagai pasilitas penunjang lain seperti tempat parkir yang luas dan nyaman, sarana ibadah, toko souvenir, dan kantin.
2.6 Pengelola Museum Dirgantara Mandala
Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Muspusdirla) merupakan staf pelaksana teknis dari Sub Dinas Pembinaan Mental (Subdisbintal) yang berada di bawah Dinas Perawatan Personel TNI Angkatan Udara (Diswatpersau). Diswatpersau sendiri merupakan pelaksanan organisasi TNI AU dalam hal penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian pembinaan perawatan personel yang meliputi pembinaan pelayanan personel, pembinaan mental personel, pembinaan kesejahteraan dan pembinaan moril, pembinaan museum TNI AU, dan pembinaan kemiliteran dan musik. Subdisbintal merupakan staf pelakasana Diswatpersau yang bertugas menyelenggarakan pembinaan mental anggota TNI AU dan keluarganya, serta pembinaan Museum TNI AU.
Berdasarkan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Dinas Perawatan Personel TNI AU Nomor : Kep/ 4 / III/ 2004, tanggal 1 Maret 2004 dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya,  Muspusdirla mempunyai kewajiban sebagai berikut  :
a.  Melaksanakan penyuluhan dan perawatan benda-benda sejarah TNI AU.
b. Melaksanakan koordinasi dengan badan, instansi terkait didalam maupun diluar TNI AU dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan koleksi benda-benda sejarah.
c.   Menyelenggaraan pengelolaan museum TNI AU.

Dalam pelaksanaan harian, Muspusdirla dipimpin oleh Kepala Museum Pusat TNI Angkatan Udara disingkat Kamuspusdirla yang dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada kepala Sub Dinas Pembinaan Mental TNI AU. dan dengan dibantu oleh :
a.       Sub Seksi Koleksi, disingkat Subsileksi
b.       Sub Seksi Konservasi, disingkat Subsivasi
c.       Sub Seksi Penyajian, disingkat Subsijian
d.      Sub Seksi Monumen Perjuangan, disingkat Subsimonjuang
e.       Sub Seksi Museum Amerta Dirgantara Mandala, disingkat Subsimustadirla
f.        Tata Administrasi dan Urusan Dalam, disingkat Taud
            Subsileksi merupakan staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan mencari dan menambah koleksi museum. Subsileksi dipimpin oleh Kepala Subsileksi Koleksi disingkat Kasubsileksi yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla. Subsileksi dalam pelaksanaan tugas kewajibannya dibantu oleh Urusan Koleksi Korporil dan Diorama, disingkat Urleksikordio yang mempunyai tugas dalam pemeliharaan koleksi, korporil dan diorama. Urleksikordio dipimpin oleh Kepala Urusan Koleksi Korporil dan Diorama disingkat Kaurleksikordio. Subsiviasi adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan penerimaan dan pemeliharaan benda-benda koleksi museum. Dalam pelaksanaannya, Subsiviasi dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Konservasi, disingkat Kasubsiviasi yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungf jawab kepada Kamuspusdirla serta di bantu oleh Urusan Gudang Museum disingkat Urgudmus yang bertugas dalam urusan menerima, menyimpan dan merawat koleksi benda bersejarah. Urgudmus dipimpin oleh seorang Kepala Urusan Gudang Museum disingkat Kaurgudmus. Subsijian adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam menyelenggarakan penyiapan benda-benda koleksi Muspusdirla untuk dipamerkan. Subsijian dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Penyajian disingkat Kasubsijian yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kamuspusdirla. Subsijian dibantu oleh Urusan Penataan Koleksi disingkat Urtaleksi yang di pimpin oleh Kepala Urusan Penataan Koleksi disingkat Kaurtaleksi yang mempunyai tugas untuk mempersiapkan kelengkapan museum. Subsimonjuang adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan perawatan monumen perjuangan TNI AU. Subsimonjuang dipimpin oleh Kepala Subseksi Monumen Perjuangan, disingkat Kasubsimonjuang dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla. Subsimonjuang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Urusan Perawatan Monumen, disingkat Urwatmon. Urwatmon adalah staf pelaksana Subsimonjuang yang bertugas dalam urusan memelihara dan merawat monumen. Urwatmon dipimpin oleh Kepala Urusan Perawatan Monumen, disingkat Kaurwatmon yang dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasubsimonjuang. Staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan dukungan administarsi umum dan urusan dalam Muspusdirla adalah bagian Tata Adfministrasi dan Urusan Dalam disingkat Taud. Taud dipimpin oleh Kepala Administrasi Umum dan Urusan Dalam, disingkat Kataud yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla.


2.7 Penyesuaian Tiket

Selain sekedar melihat-lihat koleksi pesawat yang ada di Museum Dirgantara Yogyakarta, para pengunjung juga diperbolehkan untuk mencoba naik ke beberapa jenis pesawat. Para pengunjung  dapat berfoto layaknya seorang pilot, dengan biaya tambahan yang dikenakan per kamera. Ini tentunya dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan, khususnya bagi anak-anak. Biaya tambahan yang harus dibayarkan tidak mahal, hanya Rp. 1000,- saja. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari mulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00. Tapi, pada hari Senin dan hari libur nasional museum ini tutup. Harga tiket masuk tidak mahal, hanya Rp. 3000,- saja per orang. Para pengunjung yang datang dalam rombongan yang terdiri dari 30 orang atau lebih akan mendapatkan potongan harga, menjadi Rp. 2000,- saja per orang.






BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan karya tulis ini, penulis mengambil kesimpulan yaitu:
1.      Museum adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, itu diharapkan mereka dapat mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai generasi terdahulu sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan sejarah itu sendiri,
2.      Museum berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang patut mendapat perhatian umum. Selain itu museum merupakan sarana yang efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan,
3.      Museum berpungsi juga untuk tempat berekreasi dan mendidik
4.      Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
5.      Museum Pusat TNI AU Dirgantar Mandala memilki cirri khusus dan keunikan yang luar biasa dan berharga bagi bangsa Indonesia
6.      Untuk mengatahui wawasan ilmu pengetahuan tinggi yang pernah di capai oleh para pejuang dan para pahlawan udara dalam membina dan merintis angkatan udara Republik Indonesia
7.      Sebagai usaha pelestarian benda – benda bersejarah KRI.
8.      Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan benda-benda peninggalan sejarah yang ada di Indonesia,
9.      Menumbuhkan rasa kebanggaan siswa terhadap kebesaran dan kejayaan bangsa Indonesia pada masa lalu.
10.  Museum Dirgantara berperan dalam Menambah pengalaman, mengetahui lokasi, serta Memberikan nilai-nilai pendidikan dan pengetahuan
11.  Museum Dirgantara berperan dalam Memberikan pengetahuan tentang sejarah yang telah dicapai generasi terdahulu dan dapat mengambil hikmah sejarah itu sendiri.
12.  Menambah pengetahuan terhadap kita bahwa pada masa saat itu bangsa Indonesia memiliki banyak sekali pesawat-pesawat yang canggih
13.  Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.

3.2 SARAN

1.      Dengan mengenal benda-benda bersejarah, tanamkanlah dalam diri kita jiwa dan semangat kepahlawanan,
2.      Lestarikan dan peliharalah peninggalan-peninggalan sejarah agar tidak sampai hilang dan rusak,
3.      Binalah persatan dan kesatuan bangsa agar peristiwa masa lalu tidak kembali,
4.      Teruskanlah perjuangan para pahlawan dengan membangun Bangsa Indonesia lebih maju.
5.      Kepala pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan dan menarik pengunjung
6.      Kepada pemerintah agar melengkapi sarana dan prasarana serta benda yang ada di dalam museum dapat di perbaiki kembali supaya tahan lama keunikannyadala
7.      kepada masyarakat agar dapat bersama – sama menjaga objek wisata baik berupa alam maupun peninggalan bersejarah masa lampau dan agar dapat di nikmati sepanjang masa
8.      Ikut serta dalam pelestarian Museum Diragantara Mandala sebagai wadah tempat menuntut ilmu sejarah
Demikian saran-saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.


DAFTAR PUSTAKA



Sumber Dari Internet :

1.      id.wikipedia.com
2.      www.blogspot.com
3.      http://www.google.com
4.      http://www.kotajogja.com
6.      http://Dirgantaramandala.blogspot.com
7.       http://dirgantaramandalalanudadisutjipto.blogspot.com









dittia.lmutiara@yahoo.com

Comments

Popular Posts